Malang, 9 September 2024 – STP-IPI Malang menggelar Misa Perutusan pada hari Kamis, 29 Agustus 2024, yang berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Misa ini bertujuan menyiapkan secara spiritual para lulusan sebelum akhirnya diutus ke tempat perutusan mereka masing-masing. Misa ini dilaksanakan di Paroki St. Vincentius a Paulo Malang. Romo Ignatius Joko Purnomo, O.Carm sebagai selebran utama, didampingi oleh RD. Alfonsus Krismiyanto, Petrus Maria Handoko, CM., dan Hatmoko, CM. Perayaan ini bertepatan dengan peringatan wafatnya St. Yohanes Pembaptis, sosok yang dikenal dengan keteguhan dan keberaniannya dalam menyuarakan kebenaran, menjadikan momen ini sangat relevan dan inspiratif bagi seluruh lulusan yang akan diutus.
Dalam homilinya, Romo Ignatius Joko Purnomo, O.Carm, yang akrab disapa Romo Joko, mengajak para peserta untuk meneladani keberanian dan integritas St. Yohanes Pembaptis. Ia menyoroti sosok Yohanes Pembaptis sebagai nabi yang tidak gentar menyuarakan kebenaran, bahkan ketika harus menghadapi risiko besar. “Baru saja kita dengar kisah Yohanes Pembaptis, seorang nabi yang tak tergoyahkan dan teguh dalam sikap serta pendiriannya. Yohanes adalah tokoh yang sangat dikenal dengan keberanian untuk berbicara tentang kebenaran, bukan hanya berbicara tetapi sungguh menghidupinya, meskipun kebenaran itu membawa risiko yang besar bagi dirinya,” tutur Romo Joko. Hal itu tampak dalam kisah Yohanes Pembaptis yang berani menyuarakan kebenaran dengan menegur Herodes.
Romo Joko juga mengingatkan para peserta tentang tantangan dalam menjalankan pelayanan pastoral, di mana dunia sering kali memaksa kita untuk berkompromi dengan nilai-nilai yang tidak sejalan dengan kebenaran Injil. “Dalam diri Yohanes Pembaptis, kita melihat semangat keberanian dalam menyuarakan kebenaran di dunia yang penuh dengan kompromi dan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dunia. Saya dan Anda semua dipanggil untuk menjadi suara yang mengingatkan, suara yang meneguhkan, dan suara yang membimbing umat agar tetap berada di jalan yang benar,” lanjutnya.
Selain itu, Romo Joko menekankan pentingnya kesetiaan pada panggilan Tuhan di tengah berbagai tantangan dan godaan. Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadikan kesetiaan sebagai prioritas utama dalam pelayanan. “Dalam pelayanan pastoral, kesetiaan pada panggilan Tuhan harus selalu menjadi prioritas utama kita. Kita tidak boleh membiarkan kepentingan pribadi, kesenangan pribadi, atau ketakutan menghalangi kita dalam menjalankan tugas. Tugas perutusan sering kali memasukkan kita semua ke dalam situasi yang serba sulit,” ungkap Romo Joko dengan tegas.
Romo Joko juga mengajak para lulusan untuk siap berkorban demi panggilan mereka, termasuk mengorbankan kenyamanan, waktu, dan bahkan hubungan dengan orang-orang terdekat. “Kita pasti dipanggil untuk berani mengorbankan kenyamanan kita, mengorbankan waktu kita, mengorbankan kepentingan-kepentingan diri kita, bahkan kadang mengorbankan hubungan kita dengan orang-orang terdekat kita demi melaksanakan tugas pastoral dengan setia,” tambahnya. Romo Joko menutup homilinya dengan seruan yang membangkitkan semangat, “Pergilah dengan membawa semangat Yohanes Pembaptis ini. Jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran, paling tidak untuk menghidupi kebenaran itu dalam diri Anda. Kalian tetaplah setia pada panggilan kalian yang seringkali tidak mudah. Dan bersiap-siaplah untuk berani melakukan kurban demi kurban, meskipun itu kecil. Gereja membutuhkan lebih banyak pelayan-pelayan pastoral yang sungguh memiliki integritas dan keberanian seperti Yohanes Pembaptis.”
Perayaan Misa Perutusan ini tidak hanya menjadi momen spiritual yang mendalam, tetapi juga menjadi ajang perutusan bagi para lulusan STP-IPI Malang yang siap melanjutkan perjalanan pelayanan mereka. Dengan penuh sukacita dan harapan, kampus memberikan ucapan selamat kepada para lulusan yang telah diutus ke tempat perutusannya masing-masing.
Selamat atas pencapaian dan dedikasi kalian! Semoga semangat St. Yohanes Pembaptis senantiasa menyertai langkah-langkah kalian, menjadi pembawa suara kebenaran di tengah tantangan dunia, dan selalu setia dalam panggilan. Kami mendoakan yang terbaik bagi perjalanan pelayanan kalian di tempat perutusan baru. Tetaplah berjuang dan berkarya dengan semangat dan ketulusan, serta jangan pernah lelah untuk memberikan yang terbaik bagi Gereja. Selamat berjuang dan melayani, para lulusan STP-IPI Malang!
~ AMARE, SERVIRE, ET AEDIFICARE ~
Leave A Comment